Beberapa Hal Kontroversi Yang Terjadi Di Dalam Organisasi Kemendikbud

Berita Terbaru Politik – Ketua Agen Dewan Perwakilan Rakyat Sufmi Dasco Ahmad yang disurvei Program Organisasi Mobilisasi (POP) yang dimulai oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan memiliki masalah signifikan. Dia juga meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim untuk segera menilai POP, setelah berbagai asosiasi besar mundur dari program tersebut. “Seperti yang akan saya lihat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus bereaksi dengan cepat dan menilai program, asalkan asosiasi aktivasi itu mengundurkan diri, itu menyiratkan bahwa ada masalah yang sama sekali signifikan di sana,” kata Dasco di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/7/2020).

Beberapa Hal Kontroversi Yang Terjadi Di Dalam Organisasi Kemendikbud

Dasco percaya bahwa proyek yang tidak tertandingi, misalnya, POP dilakukan dengan mudah sehingga tidak menimbulkan respons negatif seperti apa yang terjadi pada saat ini. Sementara itu, ia meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk berkonsentrasi dalam menjaga pelaksanaan instruksi selama pandemi Covid-19. Menurutnya, dengan rencana pengeluaran yang cukup besar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan harus segera memperkenalkan jawaban untuk pelatihan anak-anak rumah tangga yang terhambat oleh pandemi Covid-19. “Saya meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk membuat program dengan sebutan pengeluaran yang sangat besar secara layak, misalnya seperti yang kami sebutkan kemarin energi koperasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi, misalnya, untuk saham untuk anak-anak semua melalui Indonesia yang saat ini sedang belajar tantangan dengan kantor web, “kata Dasco. POP adalah salah satu proyek utama dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Program ini berharap dapat memberikan persiapan dan pelatihan untuk mengumpulkan pendidik untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas siswa.

Dalam program ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencakup berbagai asosiasi jaringan dan orang-orang yang memiliki kemampuan untuk meningkatkan sifat pendidik melalui berbagai persiapan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mengalokasikan rencana pengeluaran sebesar Rp. 595 miliar setiap tahun untuk mendanai persiapan atau latihan yang disortir oleh asosiasi yang dipilih. Asosiasi yang dipilih diisolasi ke dalam klasifikasi III, khususnya Gajah, Harimau dan Rusa. Untuk Gajah, rencana pengeluaran sebesar Rp 20 miliar setiap tahun didistribusikan, Harimau adalah 5 miliar setiap tahun dan Rusa adalah 1 miliar setiap tahun. Meskipun demikian, akhir-akhir ini, berbagai asosiasi menarik diri dari program POP. Mereka adalah PGRI, Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PBNU, dan Dewan Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah (Disdakmen). Mereka menyerah mengingat fakta bahwa pilihan itu dipandang tidak jelas.

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *